Minggu, 20 November 2011

C++ PART 4


CONTOH KODING C++ BESERTA PENJELASANNYA
Berikut ini akan saya berikan contoh program sederhana C++ beserta penjelasannya. Dalam hal ini, compiler yang saya pakai adalah Dev C++.
Masternya bisa Download Disini

C++ PART 3


Berikut ini akan saya tampilkan beberapa contoh koding c++

untuk menghasilkan keluaran :
3 2 1
3 2
3
dalam c++ dengan menggunakan Microsoft Visual C++ 6.0 dan Borland C++ ada sedikit perbedaan penulisan code, berikut code nya :
code dengan Microsoft Visual C++ 6.0

C++ PART 2

Sejarah pemrograman C++



Bahasa Pemrograman C dan C++
Bahasa pemrograman C merupakan bahasa pendahulu dari bahasa pemrograman C++. Pencipta bahasa pemrograman C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada sekitar tahun 1972. C adalah bahasa pemrograman terstruktur yang membagi program dalam bentuk sejumlah blok. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam pembuatan dan pengembangan program. Bahasa pemrograman C++ diciptakan satu dekade setelah C oleh Bjarne Stroustrup pada tahun 1983. Pada mulanya bahasa C++ disebut dengan “a better C”. Nama C++ kemudian diberikan oleh Rick Mascitti pada musim panas 1983. Adapun tanda ++ pada C++ berasal dari nama operator penaikan pada bahasa C. Keistimewaan yang sangat berarti pada C++ adalah karena bahasa C++ mendukung Pemrograman Berorientasi Obyek (PBO) atau Object Oriented Programming (OOP).

C++ PART ONE

HISTORY OF C++

During the 60s, while computers were still in an early stage of development, many new programming languages appeared. Among them, ALGOL 60, was developed as an alternative to FORTRAN but taking from it some concepts of structured programming which would later inspire most procedural languages, such as CPL and its succesors (like C++). ALGOL 68 also directly influenced the development of data types in C. Nevertheless ALGOL was an non-specific language and its abstraction made it impractical to solve most commercial tasks.

In 1963 the CPL (Combined Programming language) appeared with the idea of being more specific for concrete programming tasks of that time than ALGOL or FORTRAN. Nevertheless this same specificity made it a big language and, therefore, difficult to learn and implement.